Ketika Kau Jongkok di WC

Pikiranmu meloncat-loncat

di gagang pintu

kabur ke pintu dapur membuka almari

bau bumbu rempah-rempah

lada hitam yang mulai penuh jamur

 

Kau nyalakan lilin

bergerak lebih dalam ke gudang

menerobos rumah laba-laba, debu-debu

yang lebih tebal dari timbunan bedak

almarhum biyungmu

 

KliknClean

Pikiranmu berjingkatan ke dalam kamar

mengingat letak sertifikat tanah atau sisa

barang berharga peninggalan dua sepuhmu

tapi alpha, dan pikiranmu masuk ke dalam

labirin yang gulita

awang-awang remang dan kosong

 

Kau hampir-hampir putus asa tapi

menemukenali bau yang lebih pekat

dari darahmu sendiri

di kamar mandi

sudut tempatmu sering membuang puntung rokok

yang paling setia mendengar serapahmu

menghentikan pikiranmu sejenak

setelah kau lantang, “Oh, kau biangnya.”

 

Tulungagung, 02 Maret 2021

Post a Comment

0 Comments