Puisi-puisi Faris Al Faisal

 Di Bendul Jendela

 

1.

Aku melihat dunia

Di bendul jendela

 

2.

Orang-orang berjalan

Dan mimpinya yang berlari

 

3.

Cahaya suci di langit

Panasnya berguguran jatuh ke bumi

 

4.

Kemarau menyapa ranting

pohon jeruk dikelilingi segerombolan ulat

 

5.

Saat musim hujan mendekap

Angin lembab pemisahan

 

6.

Saat musim kemarau singgah

Daun memerah rebah

 

7.

Tapi aku merasa betah

Ditemani bayanganku sendiri

 

8

Di mana aku menyorotkan mata

Ke sana kulihat kamu

 

Indramayu, 2019

 

takanta.id
takanta.id


Catatan Hujan Musim Gugur

 

 

Sudah sampai tetes hujan tentang kita

Sedih bagai tangkai melepas buah kenangan

Busuk tertusuk

 

Di catatan lain, musim kembali gugur

Menjatuhkan kelopak daun-daun ingatan

Terserak terbawa angin

 

Barangkali begitu besar harapan

Semua tertinggal di lembah

Ruang kelam dan tenggelam

 

Bagai aroma hujan musim gugur

Rumput tumbuh dan mengering di sana

Bermalam dan mendengkur tidur 

 

Kita menjadi penghuni padang yang asing

Tersesat di antara anak-anak rusa yang menetek

Menunggu bunga-bunga mekar

 

Indramayu, 2019

 

 

 

Selebgram

 

 

Bunga pilea meledak terpercik butir air

Tepung sari terlontar

 

Matahari mekar dari rimbun pohon

Buahnya kuning menyala

 

Tiba-tiba ia menjadi bintang

Kelap-kelip di mataku

 

Begitu besar pesona di layar

Memanggil desis decak kagum

 

Sebuah pintu terbuka

Masukilah atau di sini bersamaku

 

Mungkin iya dan mungkin juga tidak

Ia telah berjejer di antara batang tubuh selebgram

 

Sejenak aku mulai ragu

Apakah ia masih mengenalku?    

 

Indramayu, 2019

 

 

Bunga Violet Itu


Rengkah bunga violet itu sungguh cantik
Bersusun dari hati yang sederhana
Dan kutahu itu ada padamu


Kadangkala selembar mahkotanya koyak
Dinding-dindingmu yang ungu menjad muram
Gerak turun senja meninggalkanmu yang luka
Terbujur di tanah tak bisa ke mana-mana
Dibelai-belai angin yang penyayang


Pagi setelah malam merenggut maut
Lebat rambut mahkotamu terurai
Tak pernah ada yang tahu kenapa


Aku kini merenung dan tercenung
Pada kuntum bungamu seribu lebah merayu
Mengitari hari yang sempat membuatku cemburu
Bahkan bintang pun rela jatuh untukmu


Hari ini kutatap kau baik-baik
Meraba-raba ke arah mana kuncupmu terbuka

 

Indramayu, 2019


Faris al Faisal, asal Indramayu. Bergiat di Komite Sastra, Dewan Kesenian Indramayu dan Lembaga Kebudayaan Indramayu. Buku puisi terbaru berjudul “Dari Lubuk Cimanuk ke Muara Kerinduan ke Laut Impian” (2018). Bisa disapa via E-mail: ffarisalffaisal@gmail.com, Twitter: @lfaisal_faris dan IG: @ffarisalffaisal


Post a Comment

0 Comments