Balik Jalan



Seperti lilin yang mati berkali-kali, dipermainkan angin
Kita bersesumbar soal pisah kenang
Menghujani bilik per[t]empu[r]an yang tak bakal habis

Aku balik mendongak berulang
Tapi yang kuingat cuma sebatang
Dipaksa mati berkali-kali

Aku melihat ke paling pekat
Tapi yang kutemui cuma sebatang 
Dipaksa  ribuan kali masuk liang

Aku berusaha lagi
Tapi yang asal
Cuma sepatah pisah mengundang sepi

***

Ternyata kau benar, Koes
Mencari ke-ada-anmu di dalamku
Tak mudah

Sudah sesulit melawan kemapanan
Mencari bebas yang sebatas
Tak bisa rasai bising, atau cinta yang beradab

Mungkin aku keliru lagi
Menjadikanmu ruang imaji tempat berproduksi 
Bikin diri jadi seperti lilin, mati berkali-kali

Tapi, bisa kita mulai dari awal?
Kau nyalakan api dan kita bicara sampai datang fajar
Mulai lagi apa-apa yang belum sempat kujamah?

Atau kita cari sesuap harap pada apa-apa yang fana
Menjadwal ulang kerinduan dan jam-jam hasrat paling serakah
mengompromikan kelajangan dan kejalangan

Koes... Mari kita negosiasi ulang
Kalau disuruh memutar, aku pilih balik jalan
Menujumu, dan pulang....

13 Januari 2019

Post a Comment

0 Comments