Kematian Kesekian (M-E-R-O-K-O-K M-E-M-B-U-N-U-H-M-U)



Aku diberitahu semburat
Batang-batang kecil itu tak akan bisa buatku sekarat
Lebih-lebih yang sekarang
Hanya serupa permen mentol rasa buah gampang hilang
Bikin melarat

Lewat depan rumahmu senja lalu
Tiga anak mengeja huruf-huruf balok
Di tembok bangunan lawas
'M-E-R-O-K-O-K M-E-M-B-U-N-U-H-M-U'
Diulang tak sampai jeda lima putaran
Lalu para pria kecil mendebat pelafalan
Mencari maksud dan aku dengar

Sayang aku jadi pemikir kematian, ngger
Sebelum dua kata itu dilafalkan banyak manusia
Bertubi-tubi kematian telah lebih dulu menjelma
Lewat lampu-lampu kehabisan daya
Laju roda yang berhenti kehabisan bensin

Termasuk kau
Yang mendadak kehilangan ruang cengkrama
Kehilangan jarak dan rindu
Kehabisan peluh

Termasuk aku
Yang memilih kehilangan sepi
Menoleh ke jalanan bising dan pengar
Kehilangan putusan-putusan penting lain
Kehilangan adab berontak, ketaksukaan

Sampai aku dan kau menemui akhirnya
Lupa bahwa kita pernah mati berkali-kali
Sebelum melafal dua kata yang jadi mengendap di gendangmu
Sebelum menyenggamai batang-batang berasap mentol
Sebelum mengenalmu dan berbotol Iceland

Sebelum menua
Kita telah bolak balik mati muda...

24 Oktober 2018

Post a Comment

0 Comments