Puisi-puisi Dhery Ane

Suatu Hari Di Sepanjang Tepi  Pantai

 

Di sepanjang pantai Lasiana

ada bahasa tubuh

terbaca oleh saya sore itu:

senyummu memang pendek untuk

bahagiamu. Tetapi tentu saja cukup

panjang buat sedihku.

 

masih adakah aku di matamu

bila kemiskinan jadi bagian nafasku?

 

 

(Kupang, 2021)

 

Backpacker Jakarta


Selain Diriku

 

Apakah meraih kemenangan seperti sinar rembulan

berhasil merentang, menikuk, merambat

ke daun jendela yang tertampar angin?

 

kau lihat tanda tanya itu:

ruang yang memisahkan naluri dan hasratku

aku masih di sana sambil mendelik mengancam tubuhku sendiri

dan kau yang datang tiba-tiba

janganlah menghapus bait doa-doaku

dengan tingkahmu yang lebam dan picik

 

sebab kemenanganku untuk mati dengan-Nya

tak bisa kau ciptakan

selain diriku

selain diriku.

 

 

(Kupang, 2020)

 

 

 

Sinagoga

Deru angin di petang yang gigil         

meniup rindu di lapang dadamu

rebah, melewati sepanjang gunung dan bukit, laut dan sungai

tertambat dan jatuh di suci altar ini

 

seumpama bangku-bangku kosong

rindumu  kelak akan jadi bangkai

lalu lapuk di makan rayap

hanya tubuhmu yang abadi

di kerasnya darat

 

pun di sinagoga yang gigil ini

yang sekarat

lalu lalang doa-doaku

 

 

(Kupang, 2020)

 

 

 

 

Abu

:maryam

 

Kau adalah abu

yang tumbuh dalam

tubuh sajaknya

 

berhari, bermusim, kau menerbangkan hatimu

bersama bayang-bayang malam

ke arah masa depan yang belum pasti

 

suatu waktu kau

membakar tubuhmu sendiri

dalam gelap malam

 

sehangus apa tubuhmu?

kemudian menjadi abu

menumbuh duka dan pilu

 

di tubuh sajaknya

yang dikoyak-koyak tangis

entah sampai kapan

 

 

(Kupang, 2021)




__Penulis__

Dhery Ane / Aloisius Hestronius Deri. Seon, Malaka, NTT.

Mahasiswa Ilmu Filsafat Unwira Kupang. Kontributor di Qureta dan Mengeja Indonesia. Puisi-puisinya tersebar di sejumlah media. Tergabung dalam antologi Aroma Pilu Si Celepuk (2018), Ide-Ide Cerdas (2018), Jawara Hati (2018), Tirai Warna (2019), Hujan (2019), Menenun Rinai Hujan Bersama Sapardi Djoko Damano (2019), Semesta Jiwa (2020), Antologi Sepeda dan Buku (2021), Sebuah Usaha Memeluk Kedamaian (2021), dll.

Kini, bergiat di Komunitas Sastra Filokalia Kupang.



Post a Comment

0 Comments