Belajar Cara Menghitung Customer Acquisition Cost

Bicara soal start up, tentu tidak pernah ada habisnya. Selain perlu mengenal kosa kata unik, orang yang memutuskan berkarir dan membangun start up sendiri, pasti perlu kreativitas dan ide-ide atau gagasan yang out of the box. Mengumpulkan cerita-cerita keberhasilan dari orang-orang yang lebih dulu terjun di bidang ini, tentu menjadi hal yang krusial dan mendesak untuk dilakukan. Selain itu era disrupsi yang menuntut setiap individu harus bisa melek teknologi, pada akhirnya membuat usaha-usaha yang dijalankan mayoritas start up memang tidak bisa lepas dari internet dan digitalisasi produk.

Selain harus getol belajar mengenai fungsi UI dan UX Design, para pemiliki atau founder start up di manapun berada juga harus belajar memahami apa itu brand activation agar produk yang disodorkan kepada masyarakat dapat diterima dan mendapatkan banyak pelanggan, termasuk pelanggan baru. Adapun aspek lain yang perlu dipelajari dari perkembangan start up adalah mengenai cara menghitung customer acquisition cost (CAC).

 

Neil Patel

Apa itu Customer Acquisition Cost?

Istilah customer acquisition cost sendiri merupakan sebuah istilah yang digunakan untuk menyebut biaya akuisisi yang digunakan untuk menarik pelanggan. Biaya ini tidak berdiri sendiri. Di dalamnya terdapat beberapa nilai besaran dari biaya pemasaran, ditambah dengan biaya kampanye, biaya upah, bahkan iklan. Keberadaan customer acquisition ini sangat penting dalam perkembangan start up karena bisa digunakan untuk melihat sejauh mana sebuah perusahan dapat menghemat pengeluarannya atau dengan memaksimalkan marketing produk.

 

Perhitungan yang biasa dilakukan dalam menarik pelanggan adalah, mengeluarkan biaya sekecil-kecilnya untuk pelanggan sebanyak-banyaknya. Mengingat start up sendiri membutuhkan perhitungan yang cermat perihal dana, maka CAC ini juga menjadi bagian yang sangat penting. Dengan customer acquisition cost, seseorang yang memiliki start up bisa membuat pengukuran tidak hanya untuk produk, tetapi juga membuat pengukuran kinerja yang dilakukan oleh divisi marketing.

 

Secara umum, cara menghitung customer acquisition cost sendiri cukup dengan memakai rumus yang sudah paten. Hal yang sulit atau yang biasa menjadi kendala adalah proses penyesuaian nilai dan langkah-langkah untuk evaluasi yang wajib dilakukan jika ingin hasil perhitungan CAC tersebut membuahkan hasil yang baik.

 

Langkah Menghitung CAC

Seperti disampaikan sebelumnya, customer acquisition cost ini akan membuat founder start up bisa melihat segala kemungkinan dalam pengembangan start up-nya. Ketika founder bisa cermat menghitung, dengan biaya mendapatkan pelanggan dipapas atau dikurangi, maka keuntungan yang mungkin didapatkan oleh perusahaan juga bertambah. Adapun untuk cara menghitung customer acquisition cost, rumus yang digunakan adalah;

 

CAC = M + E + P + S + ST + O

                              CA

 

M adalah biaya pemasaran yang dikeluarkan, E adalah gaji yang didapatkan oleh karyawan, P adalah biaya yang keluar untuk layanan konsultasi dan desain, ST adalah biaya membeli peralatan perangkat lunak, O adalah biaya-biaya tambahan yang dikeluarkan untuk karyawan, dan CA adalah total pelanggan yang didapatkan oleh start up.

 

Perhitungan yang cermat membantu pemilik start up melihat keuntungan yang bisa didapatkan. Jika dengan perhitungan ini pelanggan yang diekspektasikan belum terlihat, maka langkah lain yang bisa diambil selanjutnya adalah mengoptimalkan peran pelanggan lama, yang punya loyalitas. Selain itu, founder juga bisa menggunakan customer relationship management untuk meningkatkan CAC tersebut. []

Post a Comment

0 Comments